Sunday 9 June 2013

Percakapan Meja Makan





A  : "Tadi siang Ayah sudah coba datang ke rumahnya, Bu. Katanya dia nggak ada di rumah. Anak perempuannya yang bukain pintu."
A  : "Tapi Ayah yakin dia nggak kemana-mana. Mobilnya aja ada di garasi."
I  : "Ya mungkin dia pergi dijemput temannya, Yah. Lagian Ayah masih mau coba pinjam ke dia? Kemarin aja rumah kita didatengin preman kekar kayak gitu. Ibu ngeri, Yah. Untung uangnya sudah ada."
A  : "Iya...Ayah juga takut sebenarnya. Tapi mau gimana, semua juga pinjam ke dia. Bunganya nggak sebesar di bank."
I  : "Udahlah, Yah. Kalau untuk biaya Nana, Ibu bisa mulai bisnis kue lagi. Siapa tahu bisa bantu."
A  : "Gimana caranya, Bu...Nana kan mesti dirujuk ke luar. Mahal. Dokter sini udah angkat tangan. Ibu tahu sendiri."
I  : " Ya sudah, Yah. Ibu percaya sama Ayah."

***

A : " Dia ngasih tenggat waktu satu minggu, Bu. Rabu depan sudah harus lunas."
I  :  (tersenyum) "Makan sayurnya, Yah."
A  :  "Ibu tenang aja. Ayah bisa lembur buat nambahin. Berdoa aja ya, Bu."


***
(suara bel pintu)
(pintu dibuka)

I  : "Siang, Tapi Pak Komarnya belum pulang..."
I  : "Pak...?!"
***

A  : "Tadi siang Ayah sudah coba datang ke rumahnya, Bu. Katanya dia nggak ada di rumah. Anak perempuannya yang bukain pintu."
A  : "Tapi Ayah yakin dia nggak kemana-mana. Mobilnya aja ada di garasi."
A  :  "Anaknya sengaja ngumpet-ngumpetin, tuh. Gak ngerti orang lagi butuh."
A  :  " Besok Ayah ke sana lagi ya, Bu? Bilang aja kali ini nggak bakal pake nyicil. Ayah bisa jamin lunas tunai sebelum jatuh tempo."
A  :  " Tambah lagi, Bu, tahunya. Mbok Nah masaknya enak hari ini. Tahu panas sambel kecapnya Nana, nih. Kesukaan Ibu juga, kan?"
A  :  " Nggak usah takut, Bu. Yang penting Nana bisa kumpul di sini lagi. Uang biar Ayah yang cari. Uang bisa dicari. Mereka nggak akan datang lagi, Bu. Mereka nggak akan ganggu lagi."
A  : " Sini, biar Ayah cuci. Ibu istrirahat aja."

Sang Ayah beranjak ke dapur untuk mencuci perkakas makan. Dibukanya kran yang mengalirkan air dingin. Ia mencelupkan spons cuci ke wadah sabun piring. Perlahan ia cuci satu piring dan sepasang sendok garpu yang terlumuri sambal kecap dan remah nasi serta satu piring dengan sepasang sendok garpu lainnya yang masih kesat. Bersih tak terpakai. 

No comments:

Post a Comment

Sederhana

Jadi gini ; Ini adalah tulisan pertama yang diunggah pada 2017. Dan, sekaligus juga ku berlakukan sebagai postingan penanda, bah...